Kamis, 10 Maret 2011

Becak

Becak adalah suatu sarana moda transportasi darat beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia.Becak beda dengan transportasi yang lainya, karena becak dikemudikan oleh seorang pemudi yang berada di belakang penumpang kemudian pengemudi becak harus menggenjot pedal, supaya becak dapat berjalan. Kapasitas penumpang normal becak dua orang penumpang.

Asal Usul Becak

Becak adalah bentuk kesetiaan seorang suami pada istrinya, mirip sejarah di balik penemuan kendaraan sederhana ini. Suatu hari, pada 1865, saat berjalan-jalan menikmati pemandangan kota Yokohama, Jepang, Jonathan Goble, seorang misionaris Amerika, berpikir membuat kendaraan untuk istrinya yang lumpuh, Eliza Weeks. Dia pun mulai menggambar kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Rancangan tersebut ia kirimkan kepada sahabatnya, Frank Pollay. Pollay membuatnya sesuai rancangan Goble lalu membawanya ke seorang pandai besi bernama Obadiah Wheeler. Jadilah becak.

Becak tersebut oleh orang-orang Jepang disebut jinrikisha (kendaraan yang ditarik tenaga manusia). Keberadaan jinrikisha menarik perhatian para bangsawan. Jinrikisha kemudian identik dengan kendaraan para bangsawan. Sejak 1870, pemerintah Jepang memberikan lisensi kepada tiga orang Jepang: Izumi Yosuke, Suzuki Tokujiro, dan Takayama Kosuke untuk membuat jinrikisha. Dua tahun kemudian sekira 40.000 jinrikisha memenuhi jalanan di Tokyo, dan menjadikannya alat transportasi populer di Jepang.

Popularitas becak menyeberang ke kota-kota di daratan China, melintasi Asia Selatan (India), menyapu seluruh Asia Tenggara, bahkan hingga ke Afrika Selatan. Para imigran China membawa alat transportasi ini ke negara-negara tujuan seperti India dan Singapura. Dalam perkembangannya becak tak lagi dioperasikan dengan cara ditarik melainkan dikayuh (cycle-rickshaw).

Sama seperti awal mula becak, tak jelas juga kapan becak dikenal di Indonesia. Lea Jellanik dalam Seperti Roda Berputar, menulis becak didatangkan ke Batavia dari Singapura dan Hongkong pada 1930-an. Jawa Shimbun terbitan 20 Januari 1943 menyebut becak diperkenalkan dari Makassar ke Batavia akhir 1930-an. Ini diperkuat dengan catatan perjalanan seorang wartawan Jepang ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Makassar. Dalam catatan berjudul “Pen to Kamera” terbitan 1937 itu disebutkan, becak ditemukan orang Jepang yang tinggal di Makassar, bernama Seiko-san yang memiliki toko sepeda. Karena penjualan seret, pemiliknya memutar otak agar tumpukan sepeda yang tak terjual bisa dikurangi. Dia membuat kendaraan roda tiga, dan terciptalah becak.

Menurut majalah Star Weekly tahun 1960, bentuk becak di Indonesia berasal dari Tiongkok. Kata becak (betjak) juga berasal dari Tiongkok, bee (kuda) dan tja (gerobak) atau berarti kuda gerobak. Masuk ke Indonesia kali pertama awal abad ke-20 untuk keperluan pedagang Tionghoa mengangkut barang. Pada 1937, demikian tertulis dalam Star Weekly, becak dikenal dengan nama “roda tiga”. Sebutan betjak/betja/beetja baru digunakan pada 1940 ketika becak mulai digunakan sebagai kendaraan umum.

Menurut Tim Hannigan dalam “Beguiled by Becak”, yang dimuat www.kabarmag.com, becak yang membawa penumpang memenuhi jalan-jalan di Batavia baru terlihat pada 1936. Sebelumnya ada kendaraan roda tiga (tricycles) yang dipakai untuk mengangkut barang selama bertahun-tahun.

Berbeda dengan becak di Jepang (jinrikisha) dan Cina (angkong) yang beroda dua dengan menggunakan ban mati, becak versi Indonesia lebih modern. Rodanya tiga dan menggunakan ban angin. Menjalankannya dikayuh dengan dua kaki dari belakang tempat penumpang.

Awalnya pemerintah kolonial Belanda merasa senang dengan transportasi baru ini. Namun belakangan pemerintah melarang keberadaan becak karena jumlahnya terus bertambah, membahayakan keselamatan penumpang, dan menimbulkan kemacetan.

Jumlah becak justru meningkat pesat ketika Jepang datang ke Indonesia pada 1942. Kontrol Jepang yang sangat ketat terhadap penggunaan bensin serta larangan kepemilikan kendaraan bermotor pribadi menjadikan becak sebagai satu-satunya alternatif terbaik moda transportasi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Bahkan penguasa membentuk dan memobilisasi kelompok-kelompok, termasuk tukang becak, demi kepentingan perang melalui pusat pelatihan pemuda, yang mengajarkan konsep politik dan teknik organisasi.

Pasca perang, ketika jalur dan moda transportasi kian berkembang, becak tetap bertahan. Bahkan ia menjadi transportasi yang menyebar hampir di seluruh Indonesia. Pada pertengahan hingga akhir 1950-an ada sekira 25.000 hingga 30.000 becak di Jakarta. Jumlah becak membengkak hingga lima kali lipat pada 1970-an.

Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan :
* Becak dengan pengemudi di belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa.
* Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra. Untuk becak jenis ini dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis, yaitu:

1. Becak kayuh – Becak yang menggunakan sepeda sebagai kemudi.
2. Becak bermotor/Becak mesin – Becak yang menggunakan sepeda motor sebagai penggerak.

Pro dan kontra
Becak merupakan alat angkutan yang ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara (kecuali becak bermotor tentunya). Selain itu, becak tidak menyebabkan kebisingan dan juga dapat dijadikan sebagai obyek wisata bagi turis-turis mancanegara.

Meskipun begitu, kehadiran becak di perkotaan dapat mengganggu lalu lintas karena kecepatannya yang lamban dibandingkan dengan mobil maupun sepeda motor. Selain itu, ada yang menganggap bahwa becak tidak nyaman dilihat, mungkin karena bentuknya yang kurang modern.

Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang keberadaan becak adalah Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak adalah “eksploitasi manusia atas manusia”. Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan Kancil.

Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja.

Modernisasi becak
Untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor dibeberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunaan gigi percepatan/transmisi seperti yang digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat aerodinamis serta pengemudinya berada didepan ruang penumpang.


BACA SELENGKAPNYA - Becak